Karma Phala dan Punarbhawa
Karma Phala dikenal di agama Hindu sebagai agama Universal jadi semua
orang baik dari manapun dapat membaca ini. Jika anda ingin tahu lebih
jauh dari arti hukum karma phala mari kita baca artikel yang sederhana
ini.
Karma Phala merupakan hukum sebab akibat yang berlaku untuk semua
makhluk hidup di Dunia. Hukum ini merupakan hukum yang terorganisir jauh
lebih baik dari pada teknologi, tidak dapat dihindari dan bersifat
Universal(untuk semua makhluk). Pada kehidupan kita sekarang yang kita
bawa merupakan hasil dari karma yang kita lakukan dikehidupan yang
sebelumnya. Rupa muka, Tempat dilahirkan, Keluarga dan Semua orang yang
pernah kita temui merupakan pengaruh karma phala. Contoh : Keluarga
merupakan orang yang sangat dekat dengan kita itu pula karma kita sangat
dekat dengan ayah,ibu, dan saudara kita menjadikan kita terlahir di
Keluarga itu. Karma itu andaikan buah yang kita tanam jika kita menanam
buah mangga maka kita juga akan memetik buah mangga tersebut. Dalam kata
lain karma akan terus berlangsung selama kita masih tidak sadar bahwa
hidup ini maya jadi kita hanya bisa tabah dan jangan terpancing oleh
lautan neraka ini.
Karma itu bersifat sangat teliti, terorganisir dan tidak ada orang
yang bisa lari dari karmanya sendiri. Banyak orang berkata “mari kita
menebus dosa kita agar dosa-dosa kita bisa hilang”, sebenarnya tidak ada
yang namanya dosa yang ada hanyalah karma baik(yang kita kenal pahala)
dan karma buruk(yang kita kenal dosa). Sejujurnya
karma buruk itu tidak bisa dihapus ataupun dihilangkan karena jika kita pernah melakukan perbuatan buruk pada orang lain maka mau tidak mau kita harus menerima kembali hasil dari perbuatan kita. Contohnya : Jika kita menghina orang lain maka didalam hati orang lain itu akan terluka dan beberapa detik kemudian anda akan ditampar.
karma buruk itu tidak bisa dihapus ataupun dihilangkan karena jika kita pernah melakukan perbuatan buruk pada orang lain maka mau tidak mau kita harus menerima kembali hasil dari perbuatan kita. Contohnya : Jika kita menghina orang lain maka didalam hati orang lain itu akan terluka dan beberapa detik kemudian anda akan ditampar.
Karma yang kita lakukan secara menyakiti rohani bukan berarti kita akan di hina juga tetapi kita harus menerima sakit yang sama yang dirasakan oleh orang yang kita hina, seperti ditampar.
Andaikata anda memiliki orang yang dicintai dan orang yang anda benci, lalu pada suatu hari anda dipukul oleh orang yang anda benci, pasti anda langsung emosi dan bisa-bisa anda balik memukulnya. Sedangkan jika anda dipukul oleh orang yang anda cintai maka pukuln itu akan terasa berbeda walaupun kuat pukulannya sama tetapi perasaan waktu dipukul itu berbeda maka anda pun tidak marah karena itu orang yang anda cintai, bukan begitu !..
Yang membuat karma buruk kita tergantung pada sakit yang dirasakan
yang dirasakan oleh orang. Sedangkan karma baik kita tergantung pada
rasa bahagia yang dirasakan orang oleh karena perbuatan kita.
Oleh karena itu jika anda dihina bahkan dilecehkan orang lain maka bertabahlah karena nanti orang yang menghina anda akan merasakan sendiri rasa sakit yang anda rasakan, sebaliknya jika anda terpancing dan menghina balik maka anda pun sama halnya dengan dia dan akan menerima karma anda sendiri.
Oleh karena itu jika anda dihina bahkan dilecehkan orang lain maka bertabahlah karena nanti orang yang menghina anda akan merasakan sendiri rasa sakit yang anda rasakan, sebaliknya jika anda terpancing dan menghina balik maka anda pun sama halnya dengan dia dan akan menerima karma anda sendiri.
Segala pertemuan kita dengan orang lain tidak ada yang kebetulan,
pertemuan kita dengan orang lain juga merupakan ikatan karma kita yang
menjadikan kita bertemu dengan orang itu. Andaikata kita mencoba lari
dari orang itu tetapi takdir kita menentukan akan bertemu maka cepat
ataupun lambar kita akan bertemu juga. Jika kita iri pada orang lain
entah orang itu lebih kaya pada materi, rupa ataupun raga janganlah kita
katakan Tuhan itu tidak adil karena semua yang terjadi pada diri kita
baik hidup kita, tempat kita dilahirkan ataupun rupa itulah hasil dari
perbuatan/karma kita sendiri. Banyak orang berkata bahwa semua itu
hanyalah takdir jadi ikhlas saja, pernyataan itu tidak sepenuhnya benar
karena walaupun takdir dari hasil karma kita sudah ditentukan sejak kita
lahir tetapi kita harus tetap berusaha agar karma baik tetap berjalan
baik dan karma buruk dapat di netralisir. Kata di netralisir bukan
berarti karma buruk kita hilang dan kita bisa bebas dari karma itu,
karena seperti yang saya telah katakan bahwa karma itu tidak bisa
dihapus tetapi bisa diringankan jika kita rajin beribadah dan bertobat
maka tidak ada yang tidak mungkin karena Tuhan itu maha baik, belum lagi
pertolongan dari karma baik kita yang ikut membantu menetralisir karma
buruk kita. Jadi diringankan agar karma buruk kita tidak terlalu terasa
sakit. Contohnya : Pada siang hari, pada waktu itu suhu sekitar 32
derajat Celcius(anggap bahwa terik matahari itu merupakan karma buruk
kita) lalu ada terpaan angin kencang dengan kecepatan
32kilometer/jam(anggap terpaan angin itu merupakan karma baik kita) maka
rasa panas dari terik matahari itu akan terasa berkurang, tetapi apakah
matahari menurunkan panasnya ? tentu saja tidak tetapi angin yang
berhembus itu yang mengurangi panasnya terik matahari itu. Nah itulah
yang disebut dinetralisir rasa sakit itu berkurang karena ada yang
mengurangi rasa sakit itu.
Sekarang kita renungi sejenak betapa banyak karma buruk yang telah kita perbuat tetapi jangan memikirkan karma baik yang kita perbuat. Contohnya : Jika kita menolong orang, tetapi kita menolong orang itu agar nanti orang itu dapat menolong kita, janganlah kita seperti itu karena dalam setiap perbuatan, kita harus berbuat Ikhlas yakni berbuat tanpa memikirkan tujuan. Coba kita ambil suatu fakta nyata : Jika anda melihat seorang pengemis kelaparan dijalanan dan anda memberi makan pengemis itu maka siapalah orang yang tertolong ?…………Mungkin kita berpikir yang tertolong itu adalah pengemis itu karena jika kita tak memberi makan pengemis itu mungkin ia akan mati !.Tapi itu adalah suatu fakta yang salah bukanlah pengemis itu yang tertolong tetapi kita menolong diri kita sendiri karena walaupun kita tidak memberi makan pengemis itu jika itu belum saatnya pengemis itu mati maka ia tidak akan mati !
Saya
mendapat suatu cerita yang sangat berharga yang saya dapat dari buku
yang entah saya dapat dari mana. Dimana Takdir berdasrkan karma bukannya
karma berdasarkan takdir. Mari kita simak . ! Percayakah anda pada
ramalan garis tangan, rasi bintang, dan lain-lain. Jika tidak percaya
itu wajar bagi orang biasa tapi coba kita dalami. Ketika kita terlahir
didunia kita tidak membawa apa-apa, tidak ada harta ataupun yang lainny,
kita hanya membawa karma baik dan karma buruk yang masih ada pada diri
kita. Pertanyaannya bagaimana bisa ?……..Coba kita tatap diri kita
sendiri ! Apakah anda pernah merasa iri karena kekurangan anda baik
secara fisik ataupun psikis.. Pastinya pernah bukan ! Dan pernahkah anda
menyadari mengapa aku terlahir seperti ini dan dia terlahir seperti
itu. Apakah Tuhan itu tidak adil pikirnya ! Tetapi tuhan itu maha adil
tidak ada orang yang mendapat hasil yang baik dari karma buruk ataupun
mendapat hasil yang buruk dari karma baik !. Semuanya merupakan hasil
dari apa yang telah kita lakukan. Jika anda masih berkata bahwa kita
lahir seperti ini merupakan suatu takdir ! pasti anda mengira “mengapa
takdir dia lebih bagu dari pada takdir ku !”. Janganlah anda terlena
dengan lautan hidup ini, semua yang kita miliki ini adalah maya. Mari
kita telusuri lagi. Anda memiliki fisik dan psikis yang seperti ini
merupakan hasil dari karma kita yang lampau. Teringat ku pada sebuah
cerita : Yaitu ayah dari seratus kurawa yang buta, ia memiliki 100 anak
yang mati semua karena perang melawan pandawa. Mengapa ia memiliki nasib
yang sangat buruk terlahir dengan mata buta dan keseratus anaknya mati
semua dalam perang ?….Lalu sri Krisna tersenyum dan mulai
bercerita…..Kau dahulu pada hidup masa lalu mu, engkau adalah seorang
pemburu. Lalu ketika engkau masuk kedalam hutan engkau melepaskan panah
api mu ke sebuah sarang burung. Didalam sarang burung itu terdapat 100
anak burung yang terbakar habis dan ketika sang induk berusaha
menyelamatkan anaknya matanya terkena kobaran api dan menjadi buta.”
Karena pada kehidupan mu yang selanjutnya engkau terus menambah buruk
karma mu yang buruk itu maka lama kelamaan karma mu yang kecil(membunuh
100 anak burung dan membuat induknya buta) berubah menjadi karma buruk
yang besar sehingga engkau mengalami nasib seperti ini.
Sumber : http://agunggoldha.wordpress.com/karma-phala-dan-punarbhawa/
Komentar
Posting Komentar